"Awal 2012 sudah bisa mulai dibuat. Kalau tidak keduanya ya dibuat satu dulu," kata Kepala Pusat Komuniukasi Kementerian Pertahanan, Brigjen Hartind Asrin kepada VIVAnews.com, Kamis 28 Juli 2011.
Kapal selam ini, kata dia, akan dilengkapi dengan teknologi terbaru. Namun, dia mengaku tak mengetahui secara pasti teknologi yang akan dipasang di dua kapal selam ini nantinya. "Cari saja teknologi kapal selam paling mutakhir. Itu yang akan kita pasang nanti," kata dia.
Menurut dia, dua kapal itu akan dibangun dengan sistem joint production bersama negara lain. Satu kapal direncanakan dibuat di negara rekanan. Satu lagi dibuat di dalam negeri. "Di dalam negeri akan kita buat di PT PAL, Surabaya," kata dia.
Saat ini, lanjut dia, Indonesia sudah menjajaki sejumlah negara untuk membuat dua kapal selam ini. Proposal pembuatan kapal selam pun sudah di sebar ke beberapa negara yang akan dijadikan rekanan. Namun, dia tak mau menyebut ke negara mana saja proposal itu diberikan. "Tak boleh kita sebutkan, itu bagian dari rahasia," kata dia.
"Yang jelas tim untuk itu sudah kita kirim ke beberapa negara, nanti saja, sabar. Setelah semua fix, baru kita buka."
Hartind mengatakan, kepastian negara calon rekanan itu kemungkinan baru bisa diketahui akhir tahun ini. "Setelah lebaran mungkin sudah bisa diketahui," kata dia.
Hartind pun tak mau menyebutkan berapa anggaran dana yang disediakan untuk pembuatan dua kapal selam ini. Menurut dia, anggaran dana itu tergantung dari negara rekanan pembuatan kapal. "Kita pilih negara yang menawarkan harga paling rendah dengan kualitas yang bagus," kata dia.
Rencana pembuatan kapal selam ini juga telah dipaparkan oleh Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro. Menurut dia, Indonesia harus bisa membuat persenjataan sendiri agar bisa mandiri. Sejauh ini, Indonesia baru memiliki dua kapal selam buatan Korea Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar